Posted by : Unknown
Kamis, 22 Mei 2014
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : KESEHATAN
KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. FARMASI (079)
A.
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN
STANDAR KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
1.
Memahami dasar-dasar kimia
dan prinsip kerja kefarmasian
|
1.1 Menjelaskan
sifat fisika dan kimia bahan obat
1.2 Melakukan
uji kualitatif dan kuantitatif bahan baku
1.3 Menjelaskan
prinsip pembuatan obat sesuai buku panduan resmi
1.4 Menjelaskan
prinsip praktek laboratorium yang baik
(Good Laboratory Practice/GPL)
|
2.
Menerapkan dasar-dasar kerja di laboratoriuman resep
dan kimia
|
2.1 Mendeskripsikan
laboratorium resep termasuk alat dan penggunaannya
2.2 Mendeskripsikan
laboratorium kimia termasuk alat, bahan dan penggunaannya
2.3 Mendeskripsikan
cara-cara membuat serbuk, kapsul, salep, sirup, krim dengan sarana non
industri (lumpang dan alu)
|
3.
Memahami standar baku pembanding, larutan
baku, dan larutan pereaksi
|
3.1 Menjelaskan
fungsi standar baku pembanding
3.2 Menjelaskan
fungsi larutan baku
3.3 Menjelaskan
fungsi larutan pereaksi
|
4.
Memahami CPOB, CPKB, dan CPOTB
|
4.1 Menjelaskan ketentuan
CPOB
4.2 Menjelaskan
ketentuan CPKB
4.3 Menjelaskan
ketentuan CPOTB
|
5.
Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup (K3LH)
|
5.1 Mendeskripsikan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
5.2 Melaksanakan
prosedur K3
5.3 Menerapkan
konsep lingkungan hidup
5.4 Menerapkan
ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan
|
6.
Melaksanakan kerja sama
dengan kolega dan pelanggan
|
6.1 Melaksanakan
komunikasi di tempat kerja
6.2 Memberikan
bantuan yang diperlukan kepada kolega dan pelanggan
6.3 Melaksanakan
standar penampilan diri
6.4 Melaksanakan
kerja sama antar rekan kerja.
|
B.
KOMPETENSI KEJURUAN
1. Farmasi (079)
STANDAR
KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
1.
Memahami dasar-dasar kefarmasian
|
1.1 Menjelaskan
ruang lingkup kefarmasian
1.2 Menjelaskan
cara pembuatan obat yang baik (CPOB)
1.3 Menjelaskan
cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB)
1.4 Menjelaskan
undang-undang kesehatan no.23 tahun 1992 tentang kesehatan
1.5 Menjelaskan
undang-undang narkotika, undang-undang psikotropika dan undang-undang
perlindungan konsumen
|
2.
Menerapkan tata tertib kerja di laboratorium resep
|
2.1 Mendeskripsikan
cara membaca resep
2.2 Mendeskripsikan
cara mengerjakan resep sesuai bentuk obat yang diminta
2.3 Mendeskripsikan
penggunaan etiket atau label sesuai dengan bentuk obat yang dibuat
2.4 Melaksanakaan
pekerjaan di laboratorium resep sesuai tata
tertib
|
3.
Mendeskripsikan penggolongan obat
|
3.1 Menjelaskan
golongan obat bebas dan golongan obat bebas terbatas
3.2 Menjelaskan
golongan obat keras
3.3 Menjelaskan
golongan obat psikotropika
3.4 Menjelaskan
golongan obat narkotika
|
4.
Memahami penggolongan PKRT dan alat kesehatan
|
4.1 Menjelaskan
undang-undang tentang alat kesehatan
4.2 Menjelaskan
jenis dan fungsi alat kesehatan
4.3 Menjelaskan
alat kesehatan
4.4 Menjelaskan
undang-undang tentang peralatan kesehatan rumah tangga (PKRT)
4.5 Menjelaskan
jenis-jenis PKRT
|
5.
Memahami dasar-dasar farmakologi
|
5.1 Menjelaskan
farmakologi
5.2 Menjelaskan
spesialite obat
5.3 Menjelaskan
istilah medis yang berkaitan dengan farmasi
5.4 Menjelaskan
nasib obat dalam tubuh
|
6.
Memahami dasar-dasar penyakit
|
6.1 Menjelaskan
penyakit-penyakit yang bersifat simtomatis
6.2 Menjelaskan
penyakit-penyakit yang bersifat causal
6.3 Menjelaskan
kelainan penyakit ketagihan/ketergantungan obat, yang ditimbulkan karena
akibat memakai narkoba
6.4 Menjelaskan
penyakit cacing
|
7.
Menerapkan swamedikasi
|
7.1 Menjelaskan
penggolongan obat berdasarkan penyakit
7.2 Menjelaskan
khasiat obat
7.3 Menjelaskan
efek samping obat
7.4 Menjelaskan
cara penggunaan obat
7.5 Melakukan
pemberian informasi pada pasien untuk obat tanpa resep dokter
|
8.
Menerapkan pembuatan sediaan obat sesuai resep dokter
di bawah pengawasan apoteker
|
8.1 Menjelaskan
kelengkapan resep dokter, etiket dan salinan resep
8.2 Menghitung
dosis obat dalam resep
8.3 Melakukan
pembuatan sediaan obat sesuai resep dokter
8.4 Menyerahkan
obat dan informasi kepada pasien
|
9.
Menerapkan manajemen dan administrasi di bidang farmasi
|
9.1 Mengelola
perbekalan farmasi berdasarkan penggolongan obat
9.2 Mengelola
alat kesehatan
9.3 Mengelola
PKRT
9.4 Mengelola
obat golongan narkotika dan psikotropika
9.5 Menerapkan
cara-cara pembuatan laporan narkotika dan psikotropika
9.6 Menerapkan
pengelolaan pemasaran obat
|
10. Menerapkan
akuntansi dalam bidang farmasi
|
10.1 Membuat
neraca rugi laba
10.2 Mengkalkulasi
biaya obat yang dibuat sesuai permintaan resep dokter
10.3 Membuat
laporan keuangan
|
11. Menerapkan
prinsip-prinsip preformulasi
|
11.1 Menjelaskan
sifat fisika kimia obat dan sifat fisika kimia bahan tambahan obat
11.2 Menerapkan
cara pencampuran bahan
11.3 Menjelaskan
pengaruh bentuk sediaan terhadap khasiat obat
|
12. Memahami
teknik pembuatan sediaan obat, dalam skala kecil dan dalam skala industri
|
12.1 Menjelaskan
teknik pembuatan sediaan tablet
12.2 Menjelaskan
teknik pembuatan sediaan kapsul
12.3 Menjelaskan
teknik pembuatan sediaan powder (serbuk)
12.4 Menjelaskan
teknik pembuatan sediaan semi padat
|
12.5 Menjelaskan
teknik pembuatan sediaan obat cair
12.6 Menjelaskan
teknik pembuatan sediaan steril
|
|
13. Memahami
pengujian sediaan obat,
obat tradisional dan fitofarmaka
|
13.1 Menjelaskan
cara-cara pengujian sediaan obat,obat tradisional dan fitofarmaka
13.2 Menjelaskan
pengujian secara mikrobiologis dan organoleptis
13.3 Menjelaskan
pengujian pada hewan uji dan uji klinik
|
14. Memahami
farmakognosi
|
14.1 Menjelaskan
asal dan bagian tanaman obat yang mengandung isi berkhasiat
14.2 Mengklasifikasikan
sistematika tanaman obat
14.3 Melakukan
pembuatan simplisia dari tanaman obat
14.4 Mengidentifikasi
simplisia dan tanaman obat
14.5 Menjelaskan
manfaat dan isi khasiat tanaman obat
|
15. Membuat
obat tradisional dan fitofarmaka
|
15.1 Mendeskripsikan
obat tradisional dan fitofarmaka
15.2 Membuat
sediaan ekstrak dan tinctura dari campuran bahan obat
15.3 Membuat
sediaan ekstrak/galenika
15.4 Membuat
sediaan obat tradisional
15.5 Melakukan
pembuatan sediaan fitofarmaka
|
16. Menerapkan
distribusi sediaan obat bebas, bebas terbatas, dan obat keras, obat
psikotropika dan narkotika
|
16.1 Menjelaskan
distribusi obat bebas dan bebas terbatas dari industri ke PBF dan dari PBF ke
apotek
16.2 Melakukan
distribusi obat bebas dan bebas terbatas dari apotek ke pasien
|
16.3 Menjelaskan
distribusi obat keras dari industri ke PBF dan dari PBF ke apotek
16.4 Melakukan
distribusi obat keras dari apotek ke pasien
|
|
17. Menerapkan
ilmu kesehatan masyarakat
|
17.1 Menjelaskan
ilmu kesehatan masyarakat
17.2 Menjelaskan
epidemiologi
17.3 Menjelaskan
kebutuhan obat berdasarkan epidemiologi dan konsumtif
17.4 Menjelaskan
penularan dan pencegahan penyakit.
|
2. Farmasi Industri (080)
STANDAR
KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
1.
Memahami bahan baku dan bahan pengemas
|
1.1 Menjelaskan
bahan baku aktif
1.2 Menjelaskan
bahan baku obat tradisional
1.3 Menjelaskan
bahan baku tambahan
1.4 Menjelaskan
prosesing aqua untuk produksi
1.5 Menjelaskan
bahan pengemas
|
2.
Memahami tehnik pembuatan sediaan obat
|
2.1 Menjelaskan
pembuatan sediaan tablet
2.2 Menjelaskan
pembuatan sediaan kapsul
2.3 Menjelaskan
pembuatan sediaan powder
2.4 Menjelaskan
pembuatan sediaan semi padat
2.5 Menjelaskan
pembuatan sediaan cair
2.6 Menjelaskan
teknik pembuatan sediaan steril
|
3.
Melaksanakan pengemasan sediaan farmasi nonsteril dan
steril
|
3.1 Menjelaskan
prosedur pengemasan primer
3.2 Melakukan
prosedur pengemasan sekunder
|
4.
Menerapkan sistem mutu
|
4.1 Menjelaskan
sistem pengawasan mutu di industri farmasi
4.2 Melaksanakan
pengawasan mutu
4.3 Memahami
keluhan pelanggan
|
5.
Melakukan sampling untuk kontrol kualitas produk
farmasi
|
5.1 Menjelaskan
prosedur sampling bahan baku
5.2 Menjelaskan
prosedur sampling produk ruahan
5.3 Melaksanakan
prosedur sampling obat jadi
|
6.
Melakukan In Process Control (IPC)
|
6.1 Menjelaskan
teknik pengujian produk padat
6.2
Menjelaskan teknik produk cair
6.3 Menjelaskan
pengujian produk setengah padat
6.4 Melakukan
pengujian produk
|
7.
Melakukan kualifikasi dan kalibrasi peralatan
|
7.1 Menjelaskan
kualifikasi peralatan produksi
7.2 Menjelaskan
kalibrasi peralatan produksi
7.3 Melakukan
kalibrasi peralatan laboratorium
|
8.
Menerapkan perencanaan produksi dan pengendalian inventory
|
8.1 Merencanakan
pengadaan bahan obat untuk produksi
8.2 Melaksanakan
pengendalian inventory bahan awal
8.3 Melaksanakan
pengendalian ketersediaan obat jadi
|
9.
Melaksanakan pengadaan barang
|
9.1 Memilih
bahan sesuai spesifikasi dan deskripsi yang diminta
9.2 Melaksanakan
proses pembelian bahan awal
|
10. Menerapkan
manajemen bahan
|
10.1 Menjelaskan
bahan awal
10.2 Menjelaskan
bahan setengah jadi
10.3 Menjelaskan
produk jadi
10.4 Menjelaskan
produk kembalian
10.5 Menjelaskan
administrasi pergudangan
|
11. Melaksanakan
pergudangan
|
11.1 Menjelaskan
penerimaan barang di gudang
11.2 Menjelaskan
karantina barang
11.3 Menjelaskan
kondisi gudang sesuai dengan bahan yang disimpan
11.4 Melaksanakan
penyimpanan barang di gudang
11.5 Melaksanakan
distribusi bahan untuk produksi
11.6 Melakukan
dokumentasi administrasi gudang
|
12. Melakukan
distribusi barang
|
12.1 Menetapkan
sistem distribusi
12.2 Melaksanakan
verifikasi permintaan barang
12.3 Melaksanakan
distribusi bahan awal
12.4 Melakukan
pengeluaran bahan awal
12.5 Melaksanakan
penimbangan bahan awal
|
13. Melakukan
monitoring barang kadaluwarsa dan pemusnahannya
|
13.1 Menjelaskan
uji kestabilan produk
13.2 Melaksanakan
prosedur pemusnahan produk yang tidak memenuhi syarat
|
14. Melakukan
penarikan kembali obat jadi
|
14.1 Menerima
barang kembalian
14.2 Memonitor
barang kembalian
14.3 Memusnahkan
barang kembalian yang tidak memenuhi syarat
|
15. Memahami
penelitian dan pengembangan produk
|
15.1 Menjelaskan
penelitian di industri farmasi
15.2 Menjelaskan
pengembangan produk di industri farmasi
15.3 Melaksanakan
registrasi obat
15.4 Melaksanakan
trial produksi
|
16. Melaksanakan
pembuangan limbah
|
16.1 Mengidentifikasikan
jenis limbah industri farmasi
16.2 Melaksanakan
pengelolaan limbah industri
16.3 Melaksanakan
pengelolaan limbah khusus (B3, produk beta laktam)
|
17. Melaksanakan
sistem dokumentasi farmasi industri
|
17.1 Menjelaskan
macam macam dokumen di industri
17.2 Membuat
dokumen industri
17.3 Menjelaskan
penatalaksanaan dokumen.
|
Related Posts :
- Back to Home »
- DAN KOMPETENSI KEJURUAN , DASAR KOMPETENSI KEJURUAN »
- DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN